Saturday 21 October 2017

Kutunggu Kabarmu


Selamat pagi!
Salam hangat dari sudut kamar kos yang sepi di tengah ramainya Jalan Margonda.

Pagi ini, rasa masih belum juga terlepas dari kerinduan yang tercipta di malam sebelumnya. Sepotong kalimat sederhana membawaku teringat akan suatu masa. Masa dimana untuk bertemu hanya tinggal mengetuk pintu kamar lalu duduk berhadapan dan bercerita sesuka hati, masa dimana untuk berkumpul bisa dilakukan hanya dengan panggilan “to all members of raxivenn.. raxivenn.. raxivenn..”, masa dimana nilai ulangan dan sikap yang baik menjadi beban agar bisa terus bertahan, masa dimana berbagi dan saling melindungi menjadi cara hidup yang terindah, masa dimana kita tak lagi bisa kembali ke sana.

Sepotong kalimat itu pun membuatku kembali menengok beberapa kenangan yang sempat tertulis di blog ini, lalu seketika otakku memutar memori lainnya yang sebagian detailnya masih sangat lekat di ingatan. Memori tentang hal-hal yang mulai tercipta lebih dari lima tahun lalu.
Memori itu beberapa masih bisa kuingat detailnya. Namun, sebagian lainnya nampaknya sudah mulai buram, terhalang oleh waktu yang semakin lama semakin panjang membentang.

Entah dengan apa rindu ini akan mereda,
Tak mungkin bertemu karena lokasi fisik kita pun kini sudah berbeda.
Entah dengan apa alarm rindu ini akan berhenti berbunyi,
Ah! Aku ingin belajar untuk UTS esok hari!
Entah dengan apa,
Mungkin jawaban dari pertanyaan ini bisa membantuku meredakannya:
Raxivenn, apa kabar kalian di dunia yang baru?

-Luyyinatsa-


Halo, Raxivenn!
Yuk bantu aku untuk meredakan kerinduan dengan menulis cerita masing-masing dari kalian tentang dunia kalian yang baru di blog ini! Gak perlu panjang-panjang dan indah kayak bahasa novel, kok. Yang penting kalian nulis di sini dan memberi kabar.
Selamat menulis! Kutunggu kabarmu, yaa :)

*judul postingannya kayak judul albumnya Maudy yang baru wkwk


0 comments:

Post a Comment

Followers

Powered by Blogger.