Alhamdulillah berkat keluarnya laptop aku bisa terhubung dengan internet gedung B yang kecepatannya jauh berbeda dengan internet di CSA -___-
Yap, hari ini baru saja kita melalui sidang proposal KIR sebagai syarat untuk mendapatkan nilai UAS KIR. Gimana? Pada sukses ga presentasinya? Selamat untuk yang proposal KIRnya diterima, dan jangan patah semangat untuk yang proposalnya masih ditolak. Hari ini, karena kebetulan lagi dapet sinyal yang poooolll saya memutuskan untuk kembali bercerita. Hehe
Mungkin ini udah jadi tradisinya raxivenn. Setiap mau ulangan akhir semester biasanya kita ngumpul dulu untuk saling memaafkan, membersihkan hati dari segala rasa yang mengganjal yang takutnya jadi penghambat masuknya ilmu. Tapi ulangan akhir semester kali ini beda. Kita udah gak dalam satu kelas yang sama lagi, jadi gak ada kesempatan untuk kita maaf-maafan di kelas lagi sepertinya biasanya. Masih inget satu semester yang lalu pas masing-masing dari kita menyampaikan permintaan maaf di kelas. Tapi karena waktnya gak cukup jadi pas pulang sekolah kita lanjutin acara maaf-maafan itu di belakang GSG. Kalo udah maaf-maafan gitu emang bikin belajar lebih tenang :)
Tahun ini memang berbeda, gak ada lagi yang namanya Alma, Alya, Anggia, dan seterusnya sampai Taufiq dalam satu urutan absen yang tertempel di depan ruang ujian yang juga bertuliskan "X-2", yang ada cuma kertas-kertas yang berlabel "XI IPA 1" sampai "XI IPS 2". Dan nama-nama itu tersebar di 6 ruangan yang berbeda.
Aduh, ko jadi malah galau gini? -__-
Mari kita mulai saja ceritanya.
Acaranya yang sempet tertunda, rencananya (nya=Topik dan Raka) kita mau ngumpul buat "Debar" ini waktu hari minggu sebelum UAS, tepatnya yaitu tanggal 1 Desember 2013. Tapi berhubung sesuatu dan lain hal acaranya jadi gak jadi. Padahal anak-anak udah pada greget pengen ada ngumpul sebelum UAS. Kita nunggu buat ada announce, eh ternyata gak juga terdengar announce buat Raxivenn. Sudah dapat dipastikan bahwa rencana acara hari itu batal.
Di hari Seninya, sebelum masuk ke ruang ujian aku nanya ke Topik "Mana, pik? Katanya mau ngumpul". Entah apa yang Topik katakan, aku lupa. Di siang harinya, aku ketemu sama Topik dan Raka yang lagi berjalan menuju asrama. Dan hal ini kembali disinggung. Dan tiba-tiba terlontar kalimat "Sabtu aja". Dan ternyata aku menanggapi hal ini dengan serius (?).
Hari Sabtu, setelah kelas sebelas selesai UAS kesenian aku ketemu Topik di depan ROM "Pik, hari ini jadi?" dan Taufiq malah nanya "Apaan?" -___-
"Katanya mau ngumpul hari ini?"
"Kata siapa?"
"Kata kamu waktu itu"
"Ko kamu masih inget aja sih?"
-_________-
Ya, begitulah kurang lebih percakapan aku dengan Taufiq sebelum akhirnya terbersit rencana untuk makan sang bareng yang bikin aku kepikiran untuk bergerak mendekati pos satpam buat nanyain boleh ijin keluar buat manggil tukang bakso atau apa pun yang ada di depan ga? Dan ternyata pak satpam tidak mengijinkan. Tapi pak satpam yang baik hati itu ternyata bersedia untuk memanggil tukang bakso -yang entah ada atau engga dan gak tau jenis bakso apa yang dijual- yang ada di depan pertigaan sana.
Beberapa menit sebelum adzan, sebuah motor yang membawa kotak besar di belakangnya dan bertuliskan "Bakso Malang" datang memasuki gerbang. "AAAAA!!! Bakso Malaaaang!" Anggia langsung teriak histeris ketika melihat tulisan yang tertera di motor itu. Aku dan Anggia pun bergerak mendekati tukang bakso itu untuk mencari tahu (?) berapa harganya "Kalo seporsi campur 10 ribu". Alhamdulillah... ternyata harganya gak meleset dari uang yang diminta untuk disiapkan. "Yaudah, abis dzuhur ya, bang. Gapapa?" "Iya gapapa"
Cussss!! Aku dan Anggia langsung kembali meluncur untuk ngasih tau anak-anak Raxivenn yang lainnya.
Setelah dzuhur terdengar announce dengan suara medok yang khas. Gak salah lagi, Raka. "To all members of Raxivenn...." Yup, sudah diannounce. Kira-kira jam setengah 1 anak Raxi udah pada ngumpul di pinggir masjid. Titik yang menjadi lokasi kita ngumpul kali ini adalah pinggir pos satpam :D ada mamang baksonya di sana~
Makan siang paling 'eksklusif' -.- Sampe mendatangkan tukang bakso beserta gerobaknya. Emang seru :D
Di perkumpulan kita kali itu gak banyak acaranya, gak lama juga waktunya. Bahkan Hanif langsung pergi setelah baksonya habis. Bukan kuantitas yang penting, tapi kualitas :D
Quality time-with Raxivenn
Di siang yang cerah, di bawah pepohonan rindang, dibuai (?) angin yang berhembus lembut.
07122013
Satu lagi kebersamaan yang indah. Terasa.
Terima kasih :)
Wassalam!
>.<
-Luyyinatsa-