Friday 13 December 2013

DEBAR (Do'a Bareng Raxivenn)


Assalamu'alaikum!

Alhamdulillah berkat keluarnya laptop aku bisa terhubung dengan internet gedung B yang kecepatannya jauh berbeda dengan internet di CSA -___-

Yap, hari ini baru saja kita melalui sidang proposal KIR sebagai syarat untuk mendapatkan nilai UAS KIR. Gimana? Pada sukses ga presentasinya? Selamat untuk yang proposal KIRnya diterima, dan jangan patah semangat untuk yang proposalnya masih ditolak. Hari ini, karena kebetulan lagi dapet sinyal yang poooolll saya memutuskan untuk kembali bercerita. Hehe

Mungkin ini udah jadi tradisinya raxivenn. Setiap mau ulangan akhir semester biasanya kita ngumpul dulu untuk saling memaafkan, membersihkan hati dari segala rasa yang mengganjal yang takutnya jadi penghambat masuknya ilmu. Tapi ulangan akhir semester kali ini beda. Kita udah gak dalam satu kelas yang sama lagi, jadi gak ada kesempatan untuk kita maaf-maafan di kelas lagi sepertinya biasanya. Masih inget satu semester yang lalu pas masing-masing dari kita menyampaikan permintaan maaf di kelas. Tapi karena waktnya gak cukup jadi pas pulang sekolah kita lanjutin acara maaf-maafan itu di belakang GSG. Kalo udah maaf-maafan gitu emang bikin belajar lebih tenang :)

Tahun ini memang berbeda, gak ada lagi yang namanya Alma, Alya, Anggia, dan seterusnya sampai Taufiq dalam satu urutan absen yang tertempel di depan ruang ujian yang juga bertuliskan "X-2", yang ada cuma kertas-kertas yang berlabel "XI IPA 1" sampai "XI IPS 2". Dan nama-nama itu tersebar di 6 ruangan yang berbeda.

Aduh, ko jadi malah galau gini? -__-
Mari kita mulai saja ceritanya.

Acaranya yang sempet tertunda, rencananya (nya=Topik dan Raka) kita mau ngumpul buat "Debar" ini waktu hari minggu sebelum UAS, tepatnya yaitu tanggal 1 Desember 2013. Tapi berhubung sesuatu dan lain hal acaranya jadi gak jadi. Padahal anak-anak udah pada greget pengen ada ngumpul sebelum UAS. Kita nunggu buat ada announce, eh ternyata gak juga terdengar announce buat Raxivenn. Sudah dapat dipastikan bahwa rencana acara hari itu batal.

Di hari Seninya, sebelum masuk ke ruang ujian aku nanya ke Topik "Mana, pik? Katanya mau ngumpul". Entah apa yang Topik katakan, aku lupa. Di siang harinya, aku ketemu sama Topik dan Raka yang lagi berjalan menuju asrama. Dan hal ini kembali disinggung. Dan tiba-tiba terlontar kalimat "Sabtu aja". Dan ternyata aku menanggapi hal ini dengan serius (?).

Hari Sabtu, setelah kelas sebelas selesai UAS kesenian aku ketemu Topik di depan ROM "Pik, hari ini jadi?" dan Taufiq malah nanya "Apaan?" -___-
"Katanya mau ngumpul hari ini?"
"Kata siapa?"
"Kata kamu waktu itu"
"Ko kamu masih inget aja sih?"
-_________-

Ya, begitulah kurang lebih percakapan aku dengan Taufiq sebelum akhirnya terbersit rencana untuk makan sang bareng yang bikin aku kepikiran untuk bergerak mendekati pos satpam buat nanyain boleh ijin keluar buat manggil tukang bakso atau apa pun yang ada di depan ga? Dan ternyata pak satpam tidak mengijinkan. Tapi pak satpam yang baik hati itu ternyata bersedia untuk memanggil tukang bakso -yang entah ada atau engga dan gak tau jenis bakso apa yang dijual- yang ada di depan pertigaan sana.

Beberapa menit sebelum adzan, sebuah motor yang membawa kotak besar di belakangnya dan bertuliskan "Bakso Malang" datang memasuki gerbang. "AAAAA!!! Bakso Malaaaang!" Anggia langsung teriak histeris ketika melihat tulisan yang tertera di motor itu. Aku dan Anggia  pun bergerak mendekati tukang bakso itu untuk mencari tahu (?) berapa harganya "Kalo seporsi campur 10 ribu". Alhamdulillah... ternyata harganya gak meleset dari uang yang diminta untuk disiapkan. "Yaudah, abis dzuhur ya, bang. Gapapa?" "Iya gapapa"
Cussss!! Aku dan Anggia langsung kembali meluncur untuk ngasih tau anak-anak Raxivenn yang lainnya.

Setelah dzuhur terdengar announce dengan suara medok yang khas. Gak salah lagi, Raka. "To all members of Raxivenn...." Yup, sudah diannounce. Kira-kira jam setengah 1 anak Raxi udah pada ngumpul di pinggir masjid. Titik yang menjadi lokasi kita ngumpul kali ini adalah pinggir pos satpam :D ada mamang baksonya di sana~

Makan siang paling 'eksklusif' -.- Sampe mendatangkan tukang bakso beserta gerobaknya. Emang seru :D
Di perkumpulan kita kali itu gak banyak acaranya, gak lama juga waktunya. Bahkan Hanif langsung pergi setelah baksonya habis. Bukan kuantitas yang penting, tapi kualitas :D

Quality time-with Raxivenn
Di siang yang cerah, di bawah pepohonan rindang, dibuai (?) angin yang berhembus lembut.
07122013
Satu lagi kebersamaan yang indah. Terasa.

Terima kasih :)

Wassalam!

>.<
-Luyyinatsa-


Thursday 12 December 2013

Mamenn


  “… dan hendaklah mereka mema’afkan dan berlapang dada. Apakah kamu tidak ingin bahwa Allah mengampunimu? Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang .” (QS. An Nur, 24:22)

"  … dan jika kamu maafkan dan kamu santuni serta ampuni (mereka), maka sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang" (QS. At Taghaabun, 64:14)


Assalamuálaikum!
Haloo Raxivenn sekalian :D
Setelah sekian lama tulisan ini bersemayam di folder draft sampe bulukan gini, Alhamdulillah akhirnya bisa diposting juga :D

Jadi apa yang akan di ceritakan di sini?
Sesuai judulnya, Mamenn. Mamenn adalah sebuah acara punya raxivenn dan untuk raxivenn yang dimaksudkan untuk saling memaafkan. Ya, saling memaafkan, bukan saling minta maaf. Loh ko gitu? Iyalah! Kan di Al-Qur'an adanya perintah untuk memaafkan, bukan untuk minta maaf O:)

Kenapa buat saling memaafkan aja pake ada acaranya segala?
Ya buat serua-seruan aja. Sekalian juga kan temu-kangen, abis libur lebaran :D Apalagi liburan kali ini lama banget (untuk liburnya IC). 26 HARI! Lama kan? Relatif.. BIsa jadi kurang.
26 hari emang bukan waktu yang lama buat liburan. Jelas, karena manusia emang ga pernah puas. Tapi juga bukan waktu yang sebentar buat ga ketemu sama keluarga. Mungkin selama kita di IC kita kangen sama keluarga yang ada di rumah. Tapi setelah di rumah? Setelah kita bisa melepas rindu-eaaaa-dengan mereka, kita juga kangen sama keluarga yang ada di IC (Raxivenn). Yakan yakan? Hehe :)

Let's start!
Setelah kita semua memendam hasrat untuk..... berucap maaf (?) ga juga sih. Ya pokoknya kangen ngumpul dan berbagi (terutama oleh-oleh) sama raxivenn akhirnya saat itu kita bisa melepas rasa itu. Selain untuk berbagi (oleh-oleh dan cerita :D), hari itu juga kita kembali melapas rindu dengan keluarga yang kini sudah tak lagi bersama (udah ga bersama dalam satu kelas maksudnya.)

Jadi begini ceritanya..

Minggu, 25 Agustus 2013

Hari itu anak kelas X dan seluruh panitia PTS ada kegiatan longmarch. kegiatan itu berlangsung dari pagi sampe siang. Tapi yang mau dibahas di sini jelas bukan tentang longmarch itu, yang bakal dibahas di sini adalah sesuatu yang kita adakan setelah longmarch itu. Berhubung abis ikut long march bareng anak kelas X, jam 2 lewat dikit aku baru aja selesai bersih-bersih dan sholat. Mungkin panitia PTS yang lain juga baru pada selesai bersih-bersih (padahal aku bukan panitia).

Hari itu emang udah direncanain buat acara Memenn (Maaf-maafan raxivenn). Tapi, entah kapan acaranya itu bakal dimulai. Rencananya sih mau sore, tapi kayaknya kalau acaranya terlalu sore, acara kita pasti cuma sebentar doang. Jadilah aku bersama Anggia turun ke depan gedung G buat announce. Kita mau manggil Topik dan Raka. Padahal sebenernya yang bener-bener mau dipanggil cuma Topik, kan dia ketua kelasnya (tapi bukan ketua acara). Raka cuma dipake buat nama tambahan aja soalnya kan kalau announce minimal manggil 3 orang :D (Yah, jadi ketauan kan ._.)hehe. Beberapa menit kemudian, datanglah Topik bersama Raka, dan ternyata ada 1 buntut juga yang ikut-ikut, Aldo. Setelah mereka dateng, kita diskusi sebentar. Sebenernya sih cuma nanyain aja pendapat mereka "gimana kalau mamenn diadainnya jam setengah 3 aja?". Dan setuju! Langsung deh Raka announce manggil Raxivenn buat ngumpul di kelas PKn (Untung Taufiq udah minjem kuncinya ke Pak Yus).

Beberapa lama setelah Raka announce, anak-anak raxivenn mulai berhamburan keluar asrama untuk menuju ke kelas PKn. Aku dan Anggia juga bergegas ke asrama, buat sekedar mastiin kalo semua anak raxivenn yang di asrama pada denger announce-nya dan mastiin juga kalo mereka pada bawa oleh-oleh, hehe :) Setelah memastikan, Aku (yang juga masih ditemenin Anggia) langsung menghampiri kamarnya Bu Mira. Benar! Lagi-lagi acara kita didampingi oleh Bu Mira. Sebenernya bukan karna Bu Miranya sih, tapi karena filmnya #eh. Hehe (maaf Bu Mira ._.v)

Sebagian besar anak raxivenn udah kumpul di dalam ruang itu (kelas PKn). Tampak beberapa bungkusan di ruangan itu, yang dijinjing dan yang di atas meja yang ada di pinggiran. Oleh-oleh :D Setelah semuanya ngumpul, acara pun dimulai. Acara dibuka oleh........ *lupa* Di awal acara, Bu Mira ngasih sedikit sambutan. Acara ini awalnya emang terinspirasi dari kata-katanya Bu Mira waktu Berax kemaren, tapi pastinya ga bakal terrealisasikan kalau kita sendiri gak kepikiran untuk bikin acara macam ini. Dan Bu Mira mengaku sangat senang dengan acara ini. Bu Mira sayang Raxivenn {} Oh iya, di awal sambutannya Bu Mira juga memberikan klarifikasi atas kabar burung yang sedang ramai diperbincangkan oleh anak-anak IC, terutama anak Astonic. Hmm, katanya beliau akan segera menikah. Apakah iya? Liat aja nanti. Tapi beliau janji ko, kalau misalnya itu benar-benar benar kita bakalan dikasih undangannya. Hohooo! Jadi kebayang, raxivenn dateng rame-rame ke resepsinya xD pasti seru. Atau ricuh lebih tepatnya(?) Banyak ungkapan-ungkapan dari Bu Mira yang bikin kita semakin merasakan 'sesuatu' itu.

Sejak liburan, pertanyaan (atau mungkin ancaman) yang berbunyi "SAYANG GA SAMA RAXIVENN?" menjadi mantra untuk mewujudkan permohonan (yang bisa jadi adalah paksaan). Dengan pertanyaan ajaib itu kita berhasil membuat Aldo untuk maju ke depan kelas dan menampilkan sesuatu yang pernah ia peragakan di video titan. You know what I mean? Gak perlu disebutin ya? kasian :D Dan itu sebenarnya...... sangat memalukan! Kepalanya aja sampe ditutupin pake kantong plastik. LOL. Tapi kan sama keluarga, jadi ga usah malu-malu. Hehe, Ya kan, do? Kita sampe ketawa-ketawa, bahkan beberapa anak gak kuat buat nahan air matanya saking udah gak kuat ketawa Ditambah lagi alunan suaranya menyanyikan lagunya Rhoma Irama. Konsernya Aldo yang diiringi oleh Aun, momen langka.
Bukan cuma Aldo yang nyanyi, Hanif juga nyanyi. Bedanya, Hanif bernyanyi degan penuh percaya diri. Dia ga butuh kantong plastik buat nutupin mukanya :D Dan suara Hanip itu...... sesuatu. Haha.

Banyak hal yang sangat menyenangkan hari itu. Beberapa jam kita lalui di ruangan itu, akhirnya bisa melepas rindu dengan 'keluarga' yang dirindukan. Sekali lagi, terima kasih keluargaku :)

Satu lagi kisah indah tentang kita hari itu diakhiri dengan do'a bersama.

-Luyyinatsa-

Followers

Powered by Blogger.